BacaanMuslimah - Bismillahirohmanirohim...
Kisah ini mengajarkan kepada kita betapa pentingnya kehalalan dari apa yang kita makan sebab makanan yang kita makan dengan kehalalan akan menentuka masadepan yang baik pula nantinya... amin
Kisah ini bermula dari sorang pria dengan wajah tampan, berakhlak baik, serta memiliki sopan santun yang baik pula hendak menuntut ilmu ke negri sebrang.
Sungguh malang pria tampan ini, ditengah perjalanannya yang jauh nan melelahkan dia merasa kehausan lagi kelaparan, sehingga berhentilah ia di bibir sungai untuk melepaskan dahaganya. di sungai itu pula dia melihat apel yang mengapung mengikuti aliran sungai dimana ia berhenti. Tanpa berpikir panjang karena rasa laparnya yang begitu terasa ia pun memakan apel tersebut. Setelah kelang beberapa menit dia tersadar dan mencari pemilik apel tersebut untuk mendapat menghalalkan apa yang telah dimakannya. Subhanallah... begitu jujurnya pemuda ini
Setelah mencari pemilik apel yang telah ia santap, akhirnya ia pun menemukan seorang pemilik apel tersebut, pria tersebut mengutarakan niatnya meminta kehalalan dari apel yang telah digigitnya.
Pemilik kebun apel tersebut bertutur kepada pria itu, jika apel tersebut akan dia halalkan jika pria tersebut bersedia bekerja pada kebunnya selama 3 tahun lamanya. Mendengar jawaban itu, pria tersebut sepakat untuk bekerja tanpa gaji pada kebun apel selama 3 tahun.
***
Sudah tiga tahun lamanya pria tersebut bekerja pada pemilik apel, si pria tersebut menanyakan, apakah dia sudah ikhlas dengan apel yang telah dia makan setelah dia bekerja untuk kebunnya selama 3 tahun. Namun pemilik apel berkata "belum" kemudian pemilik apel mengatakan jika ia akan ridha setelah ia menikahi putrinya yang bisu, tuli, buta dan juga lumpuh. Mendengar penuturan pemilik kebun tersebut pun, sang pria ini tak bisa menolaknya sebab ia ingin mendapatkan kehalalan dari apel yang telah dimakannya.
Dengan segenap keikhlasan dan yakin bahwa itulah yang terbaik, pria ini menyetujui pernikahannya dengan anak pemilik apel yang telah ia makan 3 tahun lalu, Setelah ijab qabul dilaksanakan, masuklah sang pria ke dalam istri yang dikabarkan tuli, buta, bisu dan lumpuh tersebut. Mengucapkan salam adalah hal pertama yang ia lakukan, dan berbalaslah salam tersebut. Dengan wajah keheranan pria tersebut keluar sembari bertanya kepada mertuanya, siapa yang berada dalam kamar istrinya. Sedangkan menurut penuturan ayahnya, anaknya bisu, tuli, buta dan lumpuh.
Mendengar ungkapan pria tersebut, ayahnya yang tak lain adalah pemilik kebun apel itu tersenyum dan menjelaskan kepada pria tersebut, bahwa anaknya bisu mengucapkan perkataan buruk. Tuli sebab tak pernah mendengar sesuatu yang buruk. Buta karena mataya tidak pernah melihat apa yang dilarang Allah dan lumpuh sebab tidak pernah melangkahkan kaki ke tempat maksiat. Alhasil pria tersebut kini hidup bahagia bersama dengan istrinya.
Demikianlah Muslimah.... apapun kebaikan dan kejujuran yang telah kita lakukan dalam dunia semuanya pasti akan berbuah manis, walau membutuhkan perjuangan yang tak sedikit.
Kehalalan dan keharaman yang kita makan akan menentukan kita bagaimana kedepannya. Semoga kita bisa belajar dari kisah ini...
Sumber: http://muslimah-id.com
0 komentar