BacaanMuslimah - Pembaca yang setia...kali ini saya akan menulis sebuah kisah tentang pesan seorang ayah terhadap kedua anak laki-lakinya,
Akhir-akhir ini keadaan sang ayah semakin memburuk dan tak kunjung sembuh, tentu saja hal ini membuat kedua anak laki-lakinya serta istrinya merasa sangat sedih dan tak rela jika harus kehilangan sang ayah..
Karena ia merasa umurnya sudah tidak lama lagi, ia kemudian memanggil kedua putra nya tersebut untuk menyampaikan pesan dan wasiat kepada mereka berdua.
“Duhai anak-anaku yang gagah perkasa. Saya hanya bisa menitip pesan buat kalian agar bisa sukses kelak. Pertama; jangan pernah berhutang. Kedua, jangan pernah terkena sinar matahari.”
Pesan yang di sampaikan sang ayah ini, menjadi penyemangat hidupnya mereka berdua selalu mengingat pesan ini kemanapun mereka melangkahkan kaki.
Selain memberikan pesan kepada kedua putra nya tersebut, sang ayah juga memberikan pesan kepada isrinya "tidak usah mengajarinya, cukup awasi saja mereka dengan baik pesanku tadi sudah lebih dari cukup". Setelah itu tangis dari kedua putra nya dan sang istri meledak tidak tertolong, sang ayah yang bijak ini pun meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.
Selang waktu kurang lebih 10 tahun kemudian, sang ibu mendatangi anak laki-laki nya yang pertama, Namun anak nya tersebut nampak sedih dan dirundung pilu. kemudian bertanyalah sang ibu pada anaknya tersebut, "“Ada apa denganmu nak? Kenapa keadaan kamu seperti ini?”
Sang anak pun menjawab dengan nada lirih dan tidak bersemangat, "Saya senantiasa patuh dan menjalankan pesan ayah dengan baik. Saya tidak pernah meminjam dan berutang kepada orang lain, akhirnya usaha saya tidak bisa berjalan dengan baik karena saya butuh modal, tapi sayang pesan ayah melarang berutang ke orang lain. Ibu, saya juga tidak pernah terkena sinar matahari. Saat ke kantor, saya naik taksi, kalau lebih jauh saya menyewa kendaraan. Kalau menyeberangi lautan kadang saya menyewa helikopter. Inilah juga yang menghabiskan harta saya.”
Setelah itu, sang ibu mendatangi anak laki-lakinya yang kedua, berbeda dengan anak laki-lakinya yang pertama anak nya yang kedua ini lebih kelihatan segar dan bersemangat nampak tak ada beban dalam dirinya, Kehidupannya sukses, usahanya berjalan lancar, bahkan anak-anaknya sudah memiliki masing-masing satu perusahaan sendiri. Ibu lalu bertanya, kenapa kamu berbeda dengan kakakmu?
Lalu dengan senyum nya yang lebar anak ini menjawab, "saya mematuhi segala yang di pesankan oleh ayah bu... saya tidak pernah berhutang dan saya tidak pernah terkena sinar matahari".
Saya pergi bekerja setelah solat subuh dan pulang kerja setelah solat magrib. istri dan anak saya pun saya ajak bekerja sama. Saya tidak pernah berhutang dan meminjam uang kepada orang lain, karena dengan berhutang akan menjadi kebiasaan untuk kita selalu berhutang nantinya dan hal itu tentu akan menyusahkan kita sendiri. Saya berusaha dari nol, meski dengan modal sedikit, berusaha bangkit, menabung dan menabung.”
Demikianlah Muslimah.... terkadang dua orang atau lebih mendengar kalimat yang sama, tapi memahaminya berbeda. Dua anak laki-laki tadi sama-sama mendengar nasehat sang ayah tapi keduanya memiliki pemahaman berbeda satu sama lain..
Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran untuk kita kedepannya, Semoga Bermanfaat ya^^
Sumber : http://muslimah-id.com
0 komentar