Rabu, 13 September 2017

Sungguh Tragis !! Dapat Kenalan di Facebook, Istriku Rela Digituin Pria Lain Berkali-kali di Depan Anakku

Dalam menjalani bahtera rumah tangga.
Pasti banyak rintangan yang dijalani untuk mempererat kasih sayang dalam menjalani kehidupan sebagi suami dan istri.
Perkembangan teknologi tak dipungkiri juga mempengaruhi kehidupan berumah tangga.
facebook
Sejatinya kemajuan teknologi informasi adalah untuk memudahkan hubungan sosial antar manusia.
Namun ketika kemudahan itu sudah didapat, teknologi informasi tersebut dapat pula disalahgunakan. 
Situs jejaring sosial Facebook adalah salah satu sosial media yang kerap disalahgunakan bukan hanya pria, bahkan seorang wanita yang telah bersuami. 
Seperti dalam kisah berikut tentang pengakuan seorang istri yang ditulis dalam buku diary hingga akhirnya ketahuan oleh suaminya sendiri.

facebook ()
"Pernikahanku dengan Rudi (nama samaran) sudah memasuki tahun ke-10. Selama itu hubunganku dengan Rudi sangat harmonis
Apalagi dengan kehadiran tiga buah hati kami.

Namun, petaka di dalam keluargaku mulai muncul tatkala aku mengenal facebook (FB).

Gara-gara jejaring sosial inilah impianku untuk membangun rumah tangga yang utuh berantakan.
Aku yang sehari-hari hanya sebagai ibu rumah tangga tergoda dengan rayuan lelaki lain melalui FB.

Cerita ini berawal ketika 2009 lalu aku diperkenalkan oleh suamiku tentang facebook.

Saat itu, aku yang hanya bekerja di dalam rumah seakan mendapat hiburan baru.
Suamiku pun senang karena melihat diriku tidak bosan menjaga anak di rumah.
Sebulan mengenal facebook, aku menilai tak ada yang istimewa pada jaringan sosial ini.
Namun, setelah mengenal chat (ngobrol), aku mulai menikmatinya.
Apalagi banyak yang ingin berkenalan denganku.

Baik itu laki-laki, maupun ibu-ibu. Wajahku memang ayu.

Kulitku putih bersih.
Saat ini usiaku sekitar 34 tahun.
Aku memasang foto profil yang cukup menarik di facebook.
Mungkin ini yang membuat banyak orang yang tertarik untuk berkenalan lebih jauh denganku.

Dari sekian banyak lelaki yang menyapa aku di facebook,

ada beberapa lelaki yang mengaku tertarik kepadaku.
Walaupun saat itu aku mengatakan bahwa aku sudah punya anak dan suami.
Sehingga, mereka tidak pantas untuk menyukaiku.

Awalnya aku bertekad untuk tidak tergoda dengan bujuk rayu sejumlah lelaki di facebook.Namun, setelah aku mengenal Salam (samaran), semuanya berubah.

Salam adalah salah satu pejabat di perusahaan BUMN di Sulsel.
Salam betul-betul mampu menggoyahkan imanku.
Bahasanya yang santun, dan caranya ia memerhatikanku di facebook telah membuat hati ini luluh.

Setiap hari kami ngobrol lewat facebook.

Bahkan kami saling bertukar pikiran tentang rumah tangga kami masing-masing.
Ya … boleh dibilang kami saling curhat-curhatan.
Dari sinilah perasaan aneh muncul, baik saya maupun Salam.
Akhirnya, Salam menyatakan sayangnya lewat chat dan ingin berjumpa denganku.

Aku yang sejak awal sudah tertarik dengan Salam tak mampu menolaknya.
Namun, aku masih malu-malu menyatakan suka kepadanya.
Setelah sekian bulan hanya chat di facebook, kami pun sepakat untuk bertemu.
Kami kemudian melakukan pertemuan di salah satu restoran di bilangan Makassar bagian barat.
Saat itu Salam datang seorang diri, sementara aku membawa anak bungsuku.

Walaupun, aku menyukainya, aku tak ingin pertemuan kami menimbulkan fitnah.
Perasaanku deg-degan saat bertemu dengan Salam. Ia pun menyapaku dengan suara berat.
Ada yang lain muncul di dalam hatiku.
Di tempat itu, Salam pun kembali menyatakan ketertarikannya kepadaku.
Akupun menyatakan hal yang sama.

Pertemuan dengan Salam di restoran tersebut bukanlah hal yang terakhir.
Sejak pertemuan itu, kami pun sering janjian untuk bertemu.
Bahkan, kadang, aku bertemu dengan Salam seorang diri tanpa membawa anakku.
Kebetulan di rumah aku memiliki seorang pembantu rumah tangga.

Rupanya, inilah awal dari keretakan rumah tanggaku dengan Rudi.
Aku sudah mulai jarang di rumah tanpa sepengetahuan Rudi.
Maklum, setiap hari Rudi bekerja mulai dari pagi hingga malam.

Sementara, kadang aku selalu bertemu dengan Salam dari siang hingga sore.
Salam telah membuka mataku tentang indahnya dunia ini.
Ia mengajak aku shopping, wisata kuliner, dan mendatangi tempat-tempat hiburan lain.
Ini semua kulakukan tanpa harus mengeluarkan duit.
Aku seakan-akan sudah terjebak dalam kehidupan foya-foya.

Walaupun aku sering foya-foya dengan Salam, sikapku di rumah tetap seperti biasa.
Aku tetap melayani suamiku ketika ia baru pulang dari kantor, termasuk mengurus pakaian dan makanannya saat ia akan ke kantor di pagi hari.

Setelah jalan bareng dengan Salam selama dua bulan, aku pun tak mampu menolak ajakan Salam untuk bertemu di hotel.
Saat itu Salam sudah membooking satu kamar di salah satu hotel berbintang di Makassar.


Sekitar pukul 11.00, aku datang menemuinya di kamar itu.
Setelah kami berbincang-bincang selama beberapa menit, aku tak kuasa ketika Salam memeluk tubuhku.
Akhirnya, aku pun terjebak, dan rela melakukan hubungan suami istri dengan lelaki yang bukan suamiku sendiri.

Sejak peristiwa itu, kami sering melakukannya, dari satu hotel ke hotel yang lain.
Aku pun begitu menikmati kehidupanku ini.
Namun, hatiku setiap hari berteriak.
Aku tak rela mengkhianati suamiku yang sudah memberiku tiga orang anak.
Apalagi ia begitu baik dan begitu mempercayaiku. Ia pun sangat disukai oleh keluargaku.

Aku ingin lepas dari kehidupan Salam yang harus kuakui telah memberi warna baru dalam hidupku. Ia pun mengaku tulus mencintaiku.
Di depanku juga ia mengaku berdosa telah mengkhianati istrinya. Tapi, ia pun tak bisa meninggalkanku.

Bulan berganti bulan, kehidupanku tak ada yang berubah.
Aku pun dan Salam masih tetap jalan bareng. Bahkan, aku semakin takut kehilangannya.
Namun, peribahasa yang mengatakan, "sepandai- pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga" telah terbukti kepada diriku.

Sepandai-pandainya aku menyembunyikan hubunganku dengan Salam, akhirnya ketahuan juga oleh suamiku.
Aku ketahuan setelah suamiku membaca SMS Salam yang berisi kata-kata mesra. Ia pun memaksa aku untuk mengaku.
Aku saat itu tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi suamiku langsung menghubungi nomor ponsel Salam.
Awalnya Salam membantah, dan mengatakan bahwa ia dan diriku hanya berteman.

Namun, setelah diancam oleh suamiku, Salam mengakuinya dan meminta maaf.
Namun, suamiku sudah terlanjur sakit. Ia pun langsung menceraikanku.
Saat ini aku, dan Rudi masih dalam tahap perceraian.
Namun, dalam doaku setiap selesai shalat aku memohon maaf kepada Allah SWT, kepada suamiku, kepada anak-anakku dan kepada keluargaku karena aku telah menyia-nyiakan cinta mereka.


Aku ikhlas menerima ini semua atas konsekuensi dari perbuatanku sendiri.Namun, aku masih tetap berharap untuk bisa kembali bersama dengan Rudi, dan akan aku buktikan untuk menjadi istri yang baik."
Read more

Rabu, 09 November 2016

Kita Jatuh Cinta Karena “Kesempatan” Dan Kita Mempertahankannya Karena “Pilihan”

Tidak ada yang tahu kenapa harus denganmu aku bertemu, seperti tidak ada apa-apa karena kita adalah teman biasa. Teman yang hanya mengerti bahagia jika bersama tanpa ada embel-embel yang dinamakan cinta. teman yang selalu ada di saat butuh apa-apa tanpa sepeserpun meminta balas. Inilah kita, teman yang terlihat seperti saudara jika hanya mengenal sekilas.

Kita Jatuh Cinta Karena “Kesempatan” Dan Kita Mempertahankannya Karena “Pilihan”
Entah bagaimana awalnya, kenapa mulai terasa nyamanan saat kita bersama. Seperti ada sesuatu yang mengikat, walau pun tidak pernah terlihat. Ada hati yang selalu meminta dan berharap, kebersamaan ini jangan sampai ada akhir. Ada rasa cemburu saat kau mulai dekat dengan seseorang seperti dekatnya kita waktu dulu. Apakah kau tau yang sedang terjadi padaku, apakah ini cinta yang perlahan mulai tumbuh untukmu. Semoga itu benar adanya, dan kaupun merasakan hal yang sama .

Kita jatuh cinta karena kesempatan, karena waktu memberikan ruang untuk bertemu. Biarkan rasa itu tumbuh dengan sendirinya, tanpa apa paksaan dan tekanan dari mereka yang melihat sedikit kemesraan. Karena cinta ini kita yang rasa, jangan pernah pedulikan apa-apa yang mereka kata. Karena aku ingin cinta yang murni, bukan yang tumbuh tergesa-gesa.
Jangan sampai pertemanan ini menjadi penghalang, rasa yang kau simpan tidak pernah timbul kepermukaan. Dengan alasan persahabatan, kau mengorbankan cinta yang seharusnya tumbuh dan berkembang pada yang seharusnya. Biarkan pertemana ini sebagai jalan kita dipertemukan, dan alasan kita untuk dipersatukan menjadi teman hidup. Mudah bagiku, semoga tidak menjadi sulit untukmu. Karena aku hanya bisa menunggu


Sekarang kau bisa memilih, apakah aku pantas menjadi seseorang yang khusus berada di hatimu. Atau hanya seseorang yang bisa saling mengenal dan bertemu tanpa ada kesempatan untuk bersatu. Tidak masalah bagiku, apa pun keputusanmu adalah jalan terbaik untuk ku. Tapi ingat satu hal, aku adalah salah satu orang yang selalu menyabut namamu dalam doa dan berharap kebagaiaan selalu bersamamu dimanapun kau berada. Terimakasih atas segala rasa, dari aku yang berharap menjadi teman hidupmu. Sahabat
Read more

Selasa, 08 November 2016

Jika Kamu Sibuk Mencari Yang Mulus, Kamu Akan Kehilangan Yang Tulus...Share Jika Setuju Ya...!!!


Pria memang memberikan tempat teristimewa di hatinya untuk mereka. sehingga rasa-rasanya yang mulus itu jalannya akan selalu mulus kalau sudah berurusan dengan pria.
Cantik dan mulus itu seolah seperti bius dan hipnotis yang akan mampu membuat pria lupa akan segala hal yang dibutuhkannya, termasuk seseorang yang tulus mencintai. Yang mulus-mulus memang selalu bikit semangat dan hangat tapi jangan sampai kamu sibuk mencari yang mulus samapi lupa dengan seseorang yang akan dengan tulus menemani kamu dalam keadaan apapun.

Tulus Itu Datangnya Dari Hati, Kalo Mulus Bisa Dibikin Asalkan Ada Duit


Ketulusan itu datangnya dari hati, ketika mencintai pasti tidak akan pernah memandang apapun yang ada pada diri kamu. Ketulusan itu tidak bisa dibuat-buat atau dibeli. Sementara mulus itu bisa dibuat, bisa didatangkan dari duit. Yang penting kamu punya banyak duit maka mulus seperti apapun yang kamu inginkan bisa didapatkan. Sedangkan ketulusan yang seperti kamu inginkan tidak bisa didatangkan hanya karena kamu banyak memiliki duit.

Karena yang Mulus Kadang Mendekati Kamu Karena Modus 


Terkadang mereka yang mulus sengaja mendekati kamu karena ada maunya, alias karena kamu memiliki sesuatu yang akan membuat mereka semakin mulus (baca; duit). Mereka yang medekati kamu karena modus biasanya hanya memikirkan bagaimana caranya agar mereka tetap mulus. Sementara yang tulus akan memikirkan bagaimana caranya kamu bisa mulus (dilancarkan) dalam mencari uang.

Yang Mulus Itu Memang Menggoda Sampai-sampai Bisa Menutupi yang Tulus

Namanya laki-laki memang wajar bila tergoda sama yang mulus-mulu, karena kadang yang mulus itu sengaja menggoda. Tapi jangan sampai kamu kalah pada godaan yang mulus, bisa-bisa kamu kehilangan yang tulus hanya gara-gara terpesona pada yang mulus. Kalau kamu lebih mengedepankan nafsu maka yang tulus tidak akan terlihat menarik untuk diperjuangkan.

Yang Mulus Itu Gampang Dicari Tapi Nyari Yang Tulus Itu Sulit


Biaya perawatan jaman sekarang sudah murah, semua orang bisa kesalon untuk mempercantik diri, jadinya yang mulus-mulus itu sudah bukan barang langka, mudah dicari dan ditemukan, ada yang mulus ada lagi yang lebih mulus lagi. Sementara yang tulus itu sulit untuk dicari karena orang yang benar-benar tulus itu tidak akan pernah memamerkan atau memberi tahukan kamu kalau mereka tulus mencintai kamu. Yang tulus itu hanya bisa dirasakan maka bukalah mata hatimu agar bisa melihat mana yang benar-benar tulus atau tidak. 

Kamu Akan Banyak Diberi Kesempatan Untuk Didekati Sama Yang Mulus, Tapi Tidak Banyak Diberi Kesempatan Untuk Didekati Sama Yang Tulus


Semakin kamu banyak memiliki kelebihan fisik dan materi maka kamu akan semakin banyak diberi kesempatan untuk didekati sama yang mulus-mulus. Sebaliknya kamu hanya diberi sedikit kesempatan untuk didekati sama seseorang yang akan menerima kamu dengan tulus. Yang akan selalu tulus menemani kamu saat apa yang kamu punya saat ini sudah tidak lagi menjadi milikmu kelak. Jangan sibukkan dirimu untuk mencari yang mulus dan memfokuskan mulus sebagai tujuanmu. Nanti kamu bisa kehilangan yang tulus dan malah dapat yang mudus.

Kalau Kamu Dapat Yang Tulus Dan Mulus, Itu Berarti Kamu Termasuk Orang Yang Beruntung


Karena yang mulus itu juga bisa memiliki ketulusan dan karena ketulusan itu bukan milik mereka yang tidak mulus saja, maka mungkin saja kamu bisa mendapatkan hati seseorang yang mulus lagi tulus.
Read more

Kamis, 22 September 2016

Ijinkan Wanita Yang Belum Sempurna Ini, Menyempurnakan Hidupnya Bersamamu

Jika pun bisa, coba kau rasakan sendiri bagaimana sakitnya menanti. Menunggu seseorang yang belum tentu hatinya untuk siapa itu sunggu membuatku resah. Takut jika hari yang selalu aku nanti-nanti hanyalah sebuah harapan kosong yang tidak akan perna terwujud.

Ijinkan Wanit Yang Belum Sempurna Ini, Menyempurnakan Hidupnya Bersamamu


Aku tidak pernah mencari sosok pria yang sempurna, biarkan sederhana dan apa adanya. Asal cinta yang dia bawa benar-benar instimewa dan tidak akan pernah mencari yang kedua. Kekurangan hanyalah sudut pandang manusia, keikhlasa dalam menerima akan menjadikannya sempurna.

Aku punya cinta yang sudah lama disimpan, jangan sampai kau buatnya layu dan mengering karena menunggu pangeran yang tidak kunjung datang. Aku kira semua malaikat sudah hafal isi doaku yang selalu ada namamu. Kamu, adalah nama penghias malam-malam ku.

Ijinkan wanita yang belum sempurna ini , menyempurnakan hidupnya bersamamu. Menjadi sosok wanita yang ada di sampingmu ketika kau menjabat tangan ayahku dengan erat. Yang kau sebut namanya dengan ronatis di depan penghulu. Menjadi teman duduk ketika berada di atas pelaminan.
 
Jangan pernah bertanya seberapa enak masakanku. Pasti akan jauh lebih enak dibanding masakan ibumu. Jangan pernah bertanya seberapa tau aku tentang dirimu. Karena wanita yang kau panggil ibu adalah inspirasiku untuk selalu setia di sampingmu. Ajarkan lah aku segala hal tentang dirimu dan  aku akan berusaha untuk bisa memberikan kan yang terbaik untukmu.

Kamu dan aku adalah pasangan yang disempurnakan oleh kasih saying. Dibesarkan oleh rasa syukur yang berteman dengan rasa iklas. Kita saling melengkapi dalam kekurangan, bukan saling mencaci dan menuntut kesempurnaan. Aku ada karena kau telah menyempurnakan hidupku. Bukankah rasa cinta itu harusnya seperti itu. (
Bersamamu membuat hidupku menjadi sempurna.
Read more

Jumat, 16 September 2016

Percayalah Allah Akan Mengatur Rezeki Yang Berbeda Saat Kamu Menikah..


Satu tujuan yang menjadi mimpi setiap orang adalah bersanding di pelaminan dengan pasangan idaman. Apalagi jika jumlah umur sudah semakin banyak, rasanya ada harap-harap cemas terus menggelayut dikepala setiap malam. Namun tak bisa dipungkiri, bahwa selalu ada beberapa masalah krusial yang seringkali menerpa sebagian orang untuk menyegerakan berlayar dalam bahtera rumah tangga. salah satunya adalah masalah dompet. Ya! Keuangan.

Masalah keuangan adalah salah satu faktor yang membuat banyak orang merasa takut membina rumah tangga dengan pasangan yang telah mereka agung-agungkan. Membiayai diri sendiri saja sudah jungkir balik apalagi membiayai anak dan istri? Jangan panik dulu tapi. Perkara rezeki sudah diatur oleh Allah. Tinggal bagaimana cara kita menjemputnya.
Allah berfirman :

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengayakan mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” Q.S An-Nur:32)

Ayat tersebut telah jelas menyatakan bahwa dengan menikah maka Allah akan membantu memberikan rezeki untuk anak dan istri. Percayalah bahwa perkara rezeki adalah hal yang sangat mudah bagi Allah. Menghidupkan orang mati saja Allah bisa, apalagi hanya memunculkan rezeki dari arah yang tak pernah sekalipun kita duga.

Jadi jangan pernah takut tak bisa mencukupi anak dan istri kelak. Istri dan anak mempunyai rezeki masing-masing, dan jika dikumpulkan maka akan menyatu dengan rezeki suami. Kita hanya perlu berdoa, percaya dan lakukan ikhtiar semampu kita bisa. Ingat, bahwa Allah tak akan pernah merubah nasib suatu kaum, sebelum kaum tersebut berusaha untuk mengubahnya.
Read more

Sekarang aku mengerti, mencintaimu adalah sebuah kesalahan

Hanya bisa terdiam saat kau bilang kita hanya sebatas teman. Menahan rasa sesak di dada, berusaha menyamarkan tetes air mata. Malu bercampur haru, saat dirimu mencintai seorang wanita dan itu bukan aku. Ketika rasa nyaman sudah tertanam, dan hadirmu sangat sekali dibutuhkan. Hati seorang wanita akan sulit untuk berpaling. “ Tolonglah, Hati ini Cuma satu. Jaga baik-baik dan jangan hancurkan “. Kata yang tidak mungkin aku sampaikan padamu karena isi hati mu bukan aku.

Ini Salah Ku, Yang Terlalu Mudah Jatuh Cinta


Kita terlihat seperti seorang kekasih, tapi dalam hatimu tidak pernah tertulis namaku. Dekatnya kita seperti seorang saudara perempuan kepada kakak laki-lakinya. Tapi apakah kau tau, ini sangat menyakitkan bagiku. Saat seseorang yang sangat kita cintai dengan terang-terangan memilih wanita lain dalam hatinya. “ Jadi Aku ini apa, tolong jelaskan.? “ . adalah kata yang tak sanggup aku katakan padamu. Mungkin karena aku sangat takut kelihalanganmu, sehingga sengaja aku simpan dalam hati saja sambil menahan sakit.


Salah ku yang terlalu mudah untuk jatuh cinta. Percaya akan sikapmu yang seperti memberi harapan walaupun itu hanya angan-angan. Kedekatan yang tidak pernah tau kejelasannya, hanya bisa memberikan perhatian tanpa ada harapan untuk saling memiliki hati masing masing.

Kau tau, hati ini sangat rapuh walau terlihat amat kuat. Tapi yakinlah itu hanya kelihatannya. Sulit untuk ku membuka hati, tapi salah ku membuka hati kepada orang yang salah. Bukan salah mu yang terlalu memberikan perhatian penuh kepada ku. Ini hanya diriku yang terlalu mudah untuk jatuh cinta. Jatuh cinta pada lelaki yang seharuska tidak aku cintai, karena ia telah memilih wanita lain.


Sekarang aku mengerti, mencintaimu adalah sebuah kesalahan. Mencintai seseorang yang belum tentu menjadi pendamping di dunia dan akhiratku. Rasa ini tidak sepatutunya ada, karena kau hanya memberikan harapan yang sulit untukku terjemahkan sebagai kepastian. Aku pantas bahagia, walaupun itu budak dengan mu, yang selama ini ada dalam doa ku tetapi namaku tidak ada di setiap untaian doa-doa mu.
Read more

Kamis, 15 September 2016

Nikah Yuk, Karena Dengan Bersamamu Kita Saling Menguatkan

Kalau dengan sendiri hanya bisa mengundang kegalauan, kenapa kita tidak bersama yang akan menenangkan. Kalau dengan sendiri semuanya terasa sulit, kenapa kita tidak bersama yang akan saling membantu dan memudahkan. Bukannya kita hadir untuk saling melengkapi dan  dan menenangkan hati.

Nikah Yu, Dengan Bersamamu Kita Bisa Saling Menguatkan

Saling memantaskan dengan cara yang halal, karena kerbersamaan kita menjadi ibadah. Tidak dengan saling merindu yang mengotori hati atau saling memandang yang hanya akan mengundang murka Allah. Yakinkan aku, kalau kita benar-benar berjodoh dengan datang langsung bertemu dengan ayahku. Buktikan pada mereka kalau cinta sejati itu benar-benar ada dan pacaran akan lebih romantis jika sudah menikah.

Jika alasannya adalah kemapanan, percayakah padaku kalau semua itu bisa kita gapai bersama. Jika alasannya adalah materi yang mana kau menunda pernikahan, aku yakin imanmu tidak setipis itu memandang kehidupan. Bersama kita saling menguatkan dan melengkapi, bukan untuk menyusahkan jalan hidup masing-masing. 
 
Entah berapa malam lagi aku lewatkan, hanya bisa berharap dalam sujud dan menyapa dalam doa. Hadirmu seperti mimpi, terlihat jelas saat aku pejamkan mata bersama doa. Akan kan semuanya jadi nyata, atau hanya penghibur lara disaat semuanya belum tiba.

Hei kamu, nikah yu. Jangan pernah khawatir dengan masa depan yang belum kita lalui. Jangan pernah cemas dengan keadaan kita nantinya, karena semuanya bisa kita usahakan bersama. Kita berdua, berjuang dalam doa dan usaha untuk bisa mendapatkan kebagaiaan bersama. Mungkin dengan berdua kita bisa akan saling menguatkan. Mungkin dengan bersama, semua masalah akan menjadi mudah.


Jadi mau kapan kamu datang kerumah, nanti aku kasih tau ayah.
Read more